Satu Data Indonesia Dukung Penguatan Inovasi Geospasial Melalui Bhumandala Award 2025
Mulia Megantari
Kamis, 20 November 2025 pukul 09:11
1
.jpeg)
Badan Informasi Geospasial (BIG) kembali menggelar Bhumandala Award 2025 – Inovasi Pemanfaatan Informasi Geospasial pada Selasa, 18 November 2025, bertempat di Auditorium The Library Hall, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Jakarta. Ajang tahunan ini diselenggarakan untuk memberikan apresiasi kepada kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang berhasil mengembangkan inovasi pemanfaatan informasi geospasial secara nyata dan berdampak luas. Pada penyelenggaraan tahun ini, Satu Data Indonesia turut mengambil peran melalui keikutsertaan Direktur Data Pembangunan dan Pemerintah Digital Kementerian PPN/Bappenas sekaligus Direktur Eksekutif Satu Data Indonesia, Dini Maghfirra, sebagai salah satu anggota dewan juri nasional.
Kepala BIG, Muh Aris Marfai, dalam sambutannya menekankan bahwa Bhumandala Award, yang telah berlangsung sejak 2014 merupakan bagian dari pembinaan simpul jaringan geospasial nasional. Ia juga menyoroti pentingnya percepatan penyediaan peta dasar skala besar 1:5.000 melalui program ILASPP sebagai fondasi penguatan integrasi data spasial nasional.
Penyelenggaraan Bhumandala Award 2025 mencatat partisipasi tertinggi sepanjang sejarah sejak pertama kali digelar pada tahun 2014. BIG menerima 132 inovasi geospasial dari berbagai instansi pemerintah, terdiri dari 12 kementerian/lembaga, 12 pemerintah provinsi, 32 pemerintah kabupaten, dan 26 pemerintah kota. Lonjakan partisipasi ini menunjukkan semakin tingginya komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam menghadirkan inovasi pemanfaatan Informasi Geospasial (IG) untuk memperkuat tata kelola, pelayanan publik, dan pembangunan berkelanjutan.
Pada tahun ini, BIG mengumumkan deretan pemenang dalam tiga kategori utama:
Bhumandala Kanaka (Emas)
- Kementerian Kelautan dan Perikanan – Transformasi Digital Penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik (IGT) melalui Portal Data
- Provinsi DKI Jakarta – SIMBA (Sistem Informasi Manajemen Bencana)
- Kota Manado – PANADA HEBAT v.3
- Kabupaten Sidoarjo – E-Kenda (Elektronik Kendali Daerah – Mapping Lokasi Paket Pekerjaan Fisik)
- Kabupaten Grobogan – SIGANA (Sistem Inovasi Grobogogan Aman Bencana)
Bhumandala Rajata (Perak)
- Kementerian Keuangan – PalmVision (Prediksi Produksi Kelapa Sawit Berbasis Computer Vision)
- Kementerian Pekerjaan Umum – Dashboard 3D Geospasial untuk Pemantauan & Pengelolaan Aset Infrastruktur
- Provinsi Jawa Barat – SING MANFAAT (Sistem Informasi Geospasial Pemanfaatan Hutan)
- Provinsi Sumatera Barat – LAPTARU (Layanan Pengaduan Ruang) Berbasis Crowdsourcing
- Kota Tangerang – SIPANTAU (Sistem Pemantauan Tinggi Air Sungai)
- Kota Payakumbuh – SITISA (Sistem Informasi Tirta Sago)
- Kabupaten Hulu Sungai Selatan – Liwar HSS (Linsungi Warga Hulu Sungai Selatan)
Bhumandala Ariti (Perunggu)
- BP Batam – Land Management System (LMS) BP Batam
- Kementerian Kehutanan – TAPAK21
- Provinsi Riau – Sipakar (Pengendalian Kebakaran Hutan & Lahan)
- Provinsi Jawa Timur – SI-PETARUNGSILAT (Peta Ruang Pesisir dan Laut)
- Kota Metro – Tanah Harapan
- Kota Magelang – Odading (Overlay Analisis Data Geospasial Dimensi Lingkungan)
- Kabupaten Batang – GIS PBB SILEPBAH
- Kabupaten Banyuasin – SEDULANG SEKANTI (Data Penanggulangan Kemiskinan Terintegrasi)
Sebagai salah satu anggota dewan juri, Dini Maghfirra turut menilai berbagai inovasi geospasial yang diajukan tahun ini. Dalam pandangannya, pemanfaatan informasi geospasial memiliki peran penting dalam memperkuat arah kebijakan pembangunan nasional.
“Pemanfaatan informasi geospasial kini menjadi elemen penting dalam mewujudkan kebijakan pembangunan yang lebih presisi dan berkelanjutan. Data geospasial yang akurat memperkuat koordinasi lintas wilayah, mendukung perencanaan tematik, dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan berbasis data,” ujar Dini.
Penyelenggaraan Bhumandala Award 2025 mendukung pelaksanaan Asta Cita Presiden serta prioritas nasional terkait hilirisasi sumber daya alam, pembangunan dari desa dan dari bawah, pemerataan ekonomi, dan penanganan dampak krisis iklim. Dalam konteks polycrisis global, informasi geospasial menjadi instrumen kunci dalam mitigasi bencana, analisis lintas sektor, serta perumusan kebijakan berbasis bukti.
Sebagai bagian dari ekosistem data nasional, Satu Data Indonesia memandang inovasi geospasial sebagai pendorong transformasi penting untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Integrasi data geospasial dengan data sosial dan ekonomi memperkuat landasan perencanaan yang lebih presisi dan memastikan kebijakan pembangunan berjalan tepat sasaran.
Melalui Bhumandala Award 2025, inovasi geospasial kembali menegaskan perannya sebagai katalis transformasi pembangunan. Ajang ini membuka ruang kolaborasi lintas instansi, memperkuat literasi spasial, dan mendorong sektor pemerintah untuk semakin matang dalam memanfaatkan data sebagai fondasi kebijakan publik yang adaptif dan berkelanjutan. Dengan semakin kuatnya budaya inovasi di bidang geospasial, Indonesia berada pada momentum strategis untuk mempercepat transformasi digital nasional dan membangun arah pembangunan yang lebih presisi di masa depan.

"Dapatkan informasi terkini dari Satu Data Indonesia
langsung lewat email Anda."


