Meningkatkan Kesetaraan Gender: Peran Keluarga dalam Mendorong Kepemimpinan Perempuan untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Mulia Megantari
Sabtu, 08 Maret 2025 pukul 00:03
1

Meningkatkan Kesetaraan Gender: Peran Keluarga dalam Mendorong Kepemimpinan Perempuan untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day/IWD) diperingati setiap tanggal 8 Maret sebagai momentum global untuk merayakan pencapaian perempuan serta mengadvokasi kesetaraan gender. Tahun ini, tema IWD 2025 adalah “For ALL Women and Girls: Rights. Equality. Empowerment” (Untuk SEMUA Perempuan dan Anak Perempuan: Hak. Kesetaraan. Pemberdayaan.”). Tema ini menegaskan pentingnya memastikan bahwa semua perempuan dan anak perempuan, tanpa terkecuali, memiliki hak yang setara, kesempatan yang sama, serta kebebasan dalam menentukan masa depan mereka. Seruan ini mencerminkan komitmen global untuk melindungi dan mempromosikan hak-hak perempuan serta menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan dan pemberdayaan mereka.
Salah satu aspek fundamental dalam mewujudkan kesetaraan gender adalah membangun fondasi yang kuat di lingkungan keluarga. Hal ini sejalan dengan agenda pembangunan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045, khususnya pada Tujuan Indonesia Emas (IE) 14 yang menitikberatkan pada pembangunan keluarga berkualitas, kesetaraan gender, dan masyarakat inklusif. Sebagai tindak lanjut dari visi besar tersebut, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 juga telah menetapkan peningkatan kapasitas, kemandirian, kepemimpinan, serta representasi perempuan dalam pengambilan keputusan sebagai sasaran utama pembangunan kesetaraan gender.
Dalam upaya memperkuat agenda ini, Sinergi dan Kolaborasi untuk Akselerasi Layanan Dasar (SKALA) merupakan program kemitraan Australia-Indonesia menggelar diskusi dengan tema Membangun Kesetaraan Gender di dalam Keluarga untuk Mendorong Kepemimpinan Perempuan. Diskusi ini bertujuan untuk berbagi wawasan dan refleksi atas berbagai upaya yang telah dilakukan dalam memajukan kesetaraan gender, khususnya dalam mendorong kepemimpinan perempuan di sektor publik. Acara ini diharapkan tercipta pemahaman yang lebih luas mengenai pentingnya membangun kesetaraan gender dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga, sehingga mampu menciptakan dampak yang lebih besar dalam kehidupan sosial dan profesional perempuan di Indonesia.
Diskusi ini menghadirkan narasumber yang berperan aktif dalam penguatan kepemimpinan perempuan di sektor publik, di antaranya: Dini Maghfirra, Direktur Eksekutif Satu Data Indonesia, Kementerian PPN/ Bappenas, Yana Yanti Sulaeman, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo, serta Alexander J. Hayer, Perencana Ahli Muda, Bappeda Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Team Leader Program SKALA, Petra Karetji, menegaskan bahwa visi Indonesia Emas 2045 mustahil tercapai tanpa kontribusi dari semua pihak, baik perempuan maupun laki-laki. Masyarakat yang inklusif dan berkeadilan hanya dapat terwujud melalui kerja sama lintas sektor yang memastikan perempuan mendapatkan akses yang setara dalam pendidikan, pekerjaan, serta kepemimpinan.
"Kesetaraan gender bukan sekadar tujuan, tetapi fondasi utama dalam membangun masyarakat yang adil dan berkelanjutan. Jika kita ingin mencapai visi Indonesia Emas 2045, kita harus memastikan bahwa perempuan memiliki akses yang setara di berbagai bidang. Inklusi perempuan dalam pengambilan keputusan tidak hanya menguntungkan mereka, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan sosial dan ekonomi bangsa," ujar Petra.
Dalam kesempatan ini, Dini Maghfirra menyampaikan bahwa kesetaraan gender harus dimulai dari keluarga. Konsep ini telah menjadi bagian dari RPJMN yang menekankan pentingnya dukungan keluarga dan lingkungan dalam menciptakan peluang yang setara bagi perempuan. Bappenas sendiri telah berperan dalam memastikan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender diterapkan secara optimal.
Lebih lanjut, Dini menambahkan bagaimana posisi perempuan dalam jabatan tinggi kini semakin meningkat, bahkan mulai mendominasi di berbagai sektor. Namun, tantangan dalam bekerja tidak hanya berasal dari aspek profesional, melainkan juga dari keseimbangan peran perempuan dalam kehidupan pribadi. Seorang perempuan tidak hanya menjalankan peran sebagai individu profesional, tetapi juga sebagai istri, ibu, dan anak. Semua peran ini harus seimbang, karena menjadi tantangan utama bagi perempuan yang ingin mencapai kesuksesan.
“Sebagai perempuan, kita dihadapkan pada ekspektasi ganda, yaitu berprestasi di tempat kerja sekaligus menjalankan peran keluarga dengan baik. Keseimbangan ini bukan hanya tentang membagi waktu, tetapi juga tentang membangun sistem pendukung yang kuat, baik di rumah maupun di lingkungan kerja. Perempuan harus memiliki keberanian untuk menetapkan batasan, mendefinisikan prioritas, dan tidak merasa bersalah ketika harus memilih apa yang terbaik bagi dirinya dan keluarganya,” tutur Dini.
Menurutnya, perempuan harus memimpin atas dasar kapasitas dan kompetensi mereka sendiri, bukan sekadar karena dorongan dari pihak lain. Kesadaran dan kemauan dari diri sendiri menjadi faktor utama dalam mendorong perempuan mencapai posisi kepemimpinan. Selain itu, afirmasi sejak dini terhadap kepemimpinan perempuan menjadi kunci dalam menciptakan pemimpin-pemimpin perempuan di masa depan.
Pemerintah Indonesia saat ini telah menyiapkan berbagai indikator untuk mengukur pencapaian dalam pembangunan kesetaraan gender, termasuk persentase perempuan dalam jabatan tingkat pratama dan madya, jumlah perempuan yang menduduki posisi manajerial, serta persentase perempuan yang menjabat sebagai kepala desa. Target-target ini menegaskan bahwa kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan bukan sekadar wacana, melainkan bagian integral dalam strategi pembangunan nasional yang berorientasi pada masa depan Indonesia yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan.
Penulis: Tridias Soja Anggraini
Editor: Mulia Megantari
Satu Data Indonesia, Kementerian PPN/Bappenas

"Dapatkan informasi terkini dari Satu Data Indonesia
langsung lewat email Anda."