Deputi Bidang Ekonomi dan Transformasi Digital Tegaskan Transformasi Digital Jadi Kunci Pembangunan Inklusif di Era AI
Mulia Megantari
Kamis, 17 Juli 2025 pukul 04:07
1

Pesatnya kemajuan digitalisasi dan semakin masifnya penerapan kecerdasan buatan (AI) membuka peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia untuk mewujudkan pembangunan manusia yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadi salah satu sorotan utama Vivi Yulaswati, Deputi Bidang Ekonomi dan Transformasi Digital, Kementerian PPN/Bappenas, dalam acara High-Level Policy Dialogue & Launch of UNDP’s Global Human Development Report 2025 yang digelar di Jakarta, Kamis (26/6).
Dalam forum bertema “A Matter of Choice: People and Possibilities in the Age of AI” tersebut, Vivi Yulaswati menekankan pentingnya Indonesia tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga membangun ekosistem data yang kredibel serta sumber daya manusia yang adaptif.
“Transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal mengubah pola pikir. Kita perlu membangun kredibilitas data, menyediakan insight real-time untuk mendukung kebijakan strategis, sekaligus memastikan UMKM dan wirausaha kita dapat memanfaatkan AI secara bijak,” tegas Vivi.
Ia juga menyoroti bahwa masih terdapat kesenjangan kapasitas SDM di Indonesia yang perlu dijembatani, terutama di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). Menurutnya, penguatan infrastruktur digital harus menjadi prioritas, tidak hanya untuk pemerataan layanan publik, tetapi juga untuk menarik investasi dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi.
“Infrastruktur digital penting bukan hanya untuk kita sendiri, tetapi juga untuk menunjukkan kesiapan Indonesia di mata investor global. Prioritas kita adalah mendorong kolaborasi, penerapan kebijakan Satu Data, serta membangun praktik terbaik di tingkat nasional dan daerah,” jelasnya.
Pada diskusi panel, Vivi Yulaswati juga menekankan pentingnya tata kelola AI yang etis dan pengawasan dalam implementasinya di sektor pendidikan, layanan publik, maupun dunia usaha. Pemerintah, tambahnya, saat ini sedang mempersiapkan roadmap nasional untuk pengembangan AI, termasuk penguatan regulasi keamanan data, manajemen risiko, dan kolaborasi lintas negara.
Sebagai penutup, Vivi Yulaswati mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bergotong royong mewujudkan transformasi digital yang tidak meninggalkan siapa pun di belakang. “Transformasi digital adalah game changer. Dengan kerja sama multisektor, Indonesia bukan hanya mampu mengikuti arus, tetapi memimpin arah perubahan,” pungkasnya.
Acara yang diselenggarakan oleh UNDP ini turut dihadiri oleh perwakilan Kedutaan Besar Jerman, Microsoft Indonesia, Think Policy, serta para pemangku kebijakan, pelaku usaha, dan akademisi yang berkomitmen mendorong adopsi AI yang inklusif, aman, dan bermanfaat bagi pembangunan manusia Indonesia.
Penulis: Tridias Soja Anggraini
Editor: Mulia Megantari
Sekretariat Satu Data Indonesia Tingkat Pusat
Kementerian PPN/Bappenas

"Dapatkan informasi terkini dari Satu Data Indonesia
langsung lewat email Anda."


