Satu Data Indonesia Tekankan Integrasi Data dalam Datacentre & Cloud Infrastructure Summit (DCCI) 2025

Ekonomi digital di Indonesia diprediksi berkembang pesat pada 2025, seiring dengan visi Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan pemerintah. Transformasi digital ini tidak hanya mengubah cara bisnis beroperasi, tetapi juga memperluas akses masyarakat ke berbagai layanan. Dengan semakin kuatnya infrastruktur digital serta kebijakan yang mendukung ekosistem data terintegrasi, Indonesia berpotensi menjadi salah satu kekuatan ekonomi digital terbesar di kawasan Asia.

Tradepass, dengan dukungan Indonesia Investment Authority (INA) dan Indonesia Data Center Provider (IDPRO), mengadakan Datacentre and Cloud Infrastructure Summit 2025 (DCCI Summit 2025) yang diselenggarakan di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, pada 12 Februari 2025.

Direktur Eksekutif Satu Data Indonesia, Dini Maghfirra, hadir sebagai pembicara dalam acara ini dan menyampaikan peran Satu Data Indonesia (SDI) dalam mendukung transformasi digital nasional melalui kebijakan integrasi dan standardisasi data. Kehadiran Satu Data Indonesia menjadi langkah strategis untuk memastikan ketersediaan data yang berkualitas sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

"SDI bertujuan untuk memastikan ketersediaan data yang akurat, terkini, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagi antarinstansi pemerintah. Hal ini menjadi fondasi dalam mendukung perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan nasional," tutur Dini.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Satu Data Indonesia berperan dalam mendorong transformasi digital nasional yang berlandaskan pada empat pilar utama, sebagaimana diamanatkan dalam berbagai regulasi, seperti Perpres SPBE No. 95/2018, Perpres Arsitektur SPBE No. 132/2022, dan Perpres Satu Data Indonesia No. 39/2019. Keempat pilar tersebut mencakup ekonomi digital, masyarakat digital, pemerintahan digital, dan infrastruktur digital yang menjadi dasar dalam penyediaan layanan teknologi informasi yang aman dan andal.

Dini juga menyoroti pentingnya standardisasi dan integrasi data antarinstansi pemerintah sebagai langkah krusial dalam meningkatkan efektivitas tata kelola data nasional. Standardisasi diperlukan agar setiap instansi memiliki acuan yang sama dalam mengelola, menyajikan, dan membagikan data sehingga dapat mengurangi redundansi serta meningkatkan interoperabilitas sistem. Sementara itu, integrasi data memastikan bahwa setiap informasi yang dikumpulkan oleh berbagai instansi dapat diakses secara real-time, digunakan secara efisien, dan dimanfaatkan untuk mendukung pengambilan kebijakan berbasis bukti.

Namun, dalam implementasinya, masih terdapat tantangan besar yang menghambat upaya tersebut, seperti keberagaman format serta metode pengumpulan data yang belum distandardisasi, keterbatasan talenta digital di sektor pemerintahan, serta ego sektoral dan keengganan berbagi data yang masih menjadi kendala utama dalam integrasi data antarinstansi.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan langkah-langkah strategis seperti harmonisasi regulasi, penguatan kapasitas sumber daya manusia, serta peningkatan koordinasi lintas sektor agar implementasi Satu Data Indonesia dapat berjalan optimal dan mendukung transformasi digital nasional secara menyeluruh.

DCCI 2025 yang dihadiri lebih dari 350 pakar, pembuat kebijakan, dan pemimpin industri menjadi platform strategis untuk berbagi pengetahuan, memperkuat kolaborasi, dan mendorong inovasi di sektor pusat data serta infrastruktur cloud. Partisipasi Satu Data Indonesia dalam forum ini menegaskan komitmen pemerintah dalam mewujudkan tata kelola data yang lebih baik untuk mendukung agenda transformasi digital nasional.

Penulis: Tridias Soja Anggraini

Editor: Mulia Megantari

Sekretariat Satu Data Indonesia

Kementerian PPN/Bappenas