Optimisme Indeks Kepercayaan Industri Meningkat, Kementerian Perindustrian Yakin Mampu Mendongkrak Perekonomian Indonesia 2023
Galih Yudhasena Trenggala
Jumat, 31 Maret 2023 pukul 00:03
12

DATA.GO.ID - Indeks Kepercayaan Industri (IKI) merupakan indikator derajat keyakinan atau tingkat optimisme industri manufaktur terhadap kondisi perekonomian Indonesia, yang juga merupakan gambaran kondisi industri pengolahan dan prospek kondisi bisnis di Indonesia hingga enam bulan ke depan. Indeks ini merupakan indeks yang dibangun dan dirilis oleh Kementerian Perindustrian yang menjadi cerminan produktivitas industri nasional. Penilaian dari IKI merupakan pengisian kuesioner yang dilakukan mulai tanggal 12 sampai dengan 23 setiap bulannya melalui portal Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas). Penilaian IKI sendiri berupa nilai dari 0 hingga 100.
Jika menunjukan angka dibawah 50, maka industri, sektor atau sub sektor tersebut diberi status kontraksi. Apabila nilai IKI sama dengan angka 50 dapat diartikan stabil. Sedangkan nilai angka diatas 50 berarti industri tersebut berada di dalam tahap ekspansi. Data Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Maret 2023 sebesar 51,87 atau mengalami penurunan dibanding bulan Februari, yaitu sebesar 0,45 poin. Meskipun mengalami sedikit perlambatan dibandingkan bulan sebelumnya, angka IKI yang konsisten meningkat di lima bulan terakhir sejak November 2022 hingga Maret 2023. Hal ini disambut positif bahwa prospek industri pengolahan dalam negeri tumbuh lebih baik pada tahun 2023. Hal ini karena sektor industri masih dibayangi penurunan permintaan global akibat tantangan tekanan geopolitik dan inflasi global yang mendorong kenaikan suku bunga sehingga membebani aktivitas ekonomi.
Di sisi lain, pelonggaran pembatasan COVID-19 di China membantu memperbaiki kendala rantai pasokan dan mengurangi tekanan harga bahan baku global. Meskipun begitu, berbagai upaya strategis terus dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya yang dilakukan oleh Kemenperin dengan program P3DN yang merupakan program peningkatan penggunaan produk dalam negeri yang saat ini sudah gencar digaungkan pada masyarakat. Apalagi Pemerintah menargetkan pada tahun 2023 realisasi belanja produk dalam negeri sebesar 95 persen atau senilai Rp1.171 triliun. Presiden Republik Indonesia Jokowi juga menegaskan untuk lebih mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri, terutama pada pengadaan barang dan jasa yang dilakukan seluruh instansi yang memakai APBN dan APBD.
Sikap optimisme terhadap dunia industri manufaktur di Indonesia dinilai masih positif terutama industri pengolahan non migas. Jika melihat dari trendnya olahan non migas akan mengalami peningkatan dan akan terus berkembang. Hal ini disebabkan karena pasar atau pesanan baru dari produk produk manufaktur akan semakin banyak.
“Meski pasar global sedang mengalami tekanan namun ada peluang pasar komoditas tertentu di global justru lagi naik. Misalnya industri minyak goreng, vco dan turunannya serta beberapa industri lainnya...”
Lalu bagaimana Indeks Kepercayaan Industri (IKI) mampu menjadi indikator bagi Kementerian Perindustrian?
Dalam merumuskan sebuah kebijakan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengacu pada kebijakan yang berbasis bukti. IKI merupakan ide dan gagasan dari Menteri Perindustrian yang bisa mengukur kinerja manufaktur secara mendetail, dengan menyajikan data dari 23 jenis subsektor industri berdasarkan KBLI 2 Digit. Sehingga dinilai valid, relevan dan reliable untuk menggambarkan optimisme pelaku industri manufaktur untuk 6 bulan kedepan.
“Selama ini Kemenperin menggunakan data BPS sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan dan ukuran kinerja di unit unit kami, dan saat ini kami memiliki tambahan lain yaitu IKI, Indeks Kepercayaan Industri.”
------
Bidang Komunikasi dan Publikasi
Sekretariat Satu Data Indonesia Tingkat Pusat
Kementerian PPN/Bappenas

"Dapatkan informasi terkini dari Satu Data Indonesia
langsung lewat email Anda."